Mengapa media sosial bikin candu

Mengapa media sosial bikin candu
Lah kok bisa media sosial bikin candu pengguna nya

Media sosial memang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita. Namun, banyak orang yang khawatir bahwa media sosial dapat menjadi candu bagi penggunanya. Berikut beberapa alasan mengapa media sosial dapat menjadi candu:

Desain Media Sosial yang Menggoda

Media sosial dirancang untuk membuat pengguna tetap terlibat seakan membuat nya penasaran bagi pemakainya dan kembali lagi ke platform. Fitur-fitur seperti notifikasi, like, chatting , video call monetisasi dan komentar dapat memicu pelepasan dopamin, sebuah neurotransmitter yang terkait dengan kesenangan dan motivasi. Hal ini dapat membuat pengguna merasa tidak puas jika tidak menggunakan media sosial dalam waktu lama.

Ketersediaan Konten yang Tidak Terbatas

Media sosial menyediakan konten yang tidak terbatas dan dapat diakses kapan saja. Pengguna dapat terus-menerus men-scroll feed mereka, menonton video apa saja yang muncul di beranda dan membaca artikel tanpa merasa bosan karena berita nya selalu update dan terbaru. Hal ini dapat membuat pengguna terjebak dalam lingkaran konsumsi konten yang membuat nya selalu penasaran dan ingin mengikuti nya sampai selesai secara terus menerus.

Kebutuhan akan Validasi Sosial

Manusia memiliki kebutuhan alami akan validasi sosial pengen jadi terkenal dan ternama, yaitu pengakuan dan penerimaan dari orang lain seperti ingin mendapatkan followers dan subscriber yang banyak supaya bisa memiliki merk dagang sendiri yang bisa di gunakan untuk membuka peluang bisnis. Dan media sosial dapat memenuhi kebutuhan ini dengan menyediakan fitur tambahan seperti like dan komentar dari situlah kemudian pengguna akan menggunakan media sosial setiap hari seperti kecanduan karena ingin mendapatkan ketenaran yang seperti di harapkan.

Penggunaan Media Sosial sebagai Pelarian

Media sosial dapat menjadi pelarian bagi orang-orang yang merasa stres, cemas, atau bosan. Pengguna dapat menggunakan media sosial untuk mengalihkan perhatian mereka dari masalah-masalah yang dihadapi. Namun, jika penggunaan media sosial menjadi kebiasaan, pengguna dapat terjebak dalam lingkaran pelarian yang tidak sehat.

Dampak Negatif pada Kesehatan Mental

Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, seperti meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan kesepian. Pengguna juga dapat mengalami gangguan tidur, penurunan konsentrasi, dan penurunan kemampuan kognitif dan menyebabkan kerusakan mata karena berjam jam melotottin layar handphone terus .

Cara Mengatasi Kecanduan Media Sosial

Untuk mengatasi kecanduan media sosial, pengguna dapat melakukan beberapa hal berikut:

- Membatasi waktu penggunaan media sosial : Pengguna dapat menetapkan batas waktu untuk menggunakan media sosial dan mematuhi batas tersebut.

- Menggunakan fitur pengaturan waktu : Banyak platform media sosial yang menyediakan fitur pengaturan waktu untuk membantu pengguna mengontrol waktu penggunaan.

- Mencari kegiatan lain : Pengguna dapat mencari kegiatan lain yang lebih sehat dan bermanfaat, seperti olahraga, membaca, atau menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman-teman.

- Mengatur prioritas : Pengguna dapat mengatur prioritas dan fokus pada hal-hal yang lebih penting dalam kehidupan mereka.

Kesimpulan

Pengguna perlu menyadari dampak negatif media sosial dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kecanduan. Dengan membatasi waktu penggunaan media sosial, menggunakan fitur pengaturan waktu, mencari kegiatan lain, dan mengatur prioritas, pengguna dapat menggunakan media sosial dengan lebih sehat dan bermanfaat.




Aryes22
Aryes22 Ar Yes adalah seorang penulis artikel

1 comment for "Mengapa media sosial bikin candu"

  1. Saya juga merasa kaya kecanduan media sosial karena tiap hari pasti main media sosial hampa rasanya kalau tidak main medsos

    ReplyDelete